Becak Goyang
NGINAP DI BECAK, BUANG HAJAT DI
HOTEL
Jogja sampai kapan pun menjadi kota yang penuh
kenangan, sekalipun telah banyak kota dikunjungi setelah
itu. Saat liburan ke sini, sudah diniati untuk menjelajah setiap sudutnya.
Sayangnya teman yang di sini tidak bisa cuti, jadilah saya dipinjami motor
untuk keliling sendiri.
Berbekal peta hari pertama saya jalan-jalan ke Malioboro dan Beringharjo berburu batik. Puas disini esok harinya saya ke Prambanan. Menggunakan bus Trans Jogja, berganti jalur tiga kali dengan ongkos 3 ribu saja bisa sampai di Prambanan berangkat dari Kota Gede.
Keliling candi,
melihat relief, jepret kiri-kanan untuk update status pandangan mata. Disini
beberapa kali saya berpapasan dengan bule yang sama, sendiri pula. Pada saat
pulang, kebetulan bule ini berjalan di depan saya. Dalam hati berbisik semoga menoleh,
sampai akhirnya benar-benar menoleh ke belakang. Dia menghentikan langkah,
bersalaman memperkenalkan diri. Usianya 18 tahun, baru lulus SMA dari California.
Dengan bahasa
inggris yang pas-pasan kami pun ngobrol, dari yang sekedar basa-basi sampai
sepakat nonton teater malam harinya. Pulang dari Prambanan, kami ke Malioboro
mencari cinderamata untuk keluarganya dan mengirimkan hari itu juga. Demi
sebuah wayang kulit kami berjalan Malioboro – kantor pos bolak-balik sampai
tiga kali. Sumpah kaki gempor, tapi wajah gantengnya lumayan menghibur. Merasa
tidak kuat lagi saya minta naik becak.
Di atas becak
dia bilang, “i am happy when you are coming.” Saya jawab, “so am i.” Tiba-tiba
dia menggenggam tangan saya dan berbisik, “anda cantik, would you dinner with
me tonight?” Saya pun mengangguk, dalam hati nanti malam kan nonton teater jadi
apa salahnya makan malam sekalian.
Malam harinya
kami makan malam dengan menu gudeg di Malioboro kebetulan acara teater juga di
sana. Usai makan dia kelihatan gelisah, lalu membuka kamus dan menutupnya
kembali. Saya hanya diam karena tidak tahu harus bagaimana.
“Aku tresno
kowe,” katanya dengan aksen amerika. Saya tertawa mendengarnya dan dia keliatan
ilfil. Ternyata bule ini membawa kamus mini 3 bahasa, inggris-indonesia-jawa. Pantas saja
dia bisa bahasa jawa sekalipun dengan aksen inggris.
Selanjutnya kami
menikmati pertunjukan teater kolaborasi pemain Indonesia, Jepang dan Korea.
Keluar dari gedung sudah jam 12 malam. Tidak ada Trans Jogja ataupun taksi,
yang ada hanya becak. Mau nginap di hotel saya khawatir dengan yang
tidak-tidak. Saya memutuskan untuk menyewa becak malam itu untuk istirahat menunggu
pagi. Malam itu kami tidur di atas becak yang disewa 40 ribu.
Pagi harinya
saya terbangun karena jadwal ke toilet pagi. Tapi harus ke toilet siapa sepagi
itu karena kami tidak tidur di hotel. Saat saya gelisah dia bangun dan
mendapati wajah saya yang pucat menahan mules. Kami pun sama-sama bingung harus
kemana.
Tiba-tiba dia
menyeret saya ke sebuah hotel yang tidak jauh dari kami. Dia mencoba memesan
makanan tapi jelas saja belum ada menu yang siap sepagi itu. Pada saat dia nego
dengan resepsionis, inilah kesempatan saya untuk ke toilet. Saya sudah tidak
peduli lagi yang penting nemu toilet. Keluar dari sana terasa lega. Saya melihat
masih di resepsionis.
Kami pun keluar
hotel. Di luar dia bercerita kalau selama saya di toilet dia harus ngobrol
panjang-lebar dengan resepsionis agar saya tidak terlihat hanya memanfaatkan
toilet saja. Kedua kalinya saya dibuat terbahak, tapi oke lah setidaknya ide
nakalnya cukup membantu. Konyol, nginep di becak, berak di hotel. Nggak sopan
blas.
Sampai sekarang sering tertawa kalau
mengingatnya. Tapi dengan cara itu kami berusaha saling memahami bahkan untuk
sesuatu yang konyol. Karena itu meski ibunya menentang hubungan ini kami tetap
bisa menjalani dengan cara kucing-kucingan sekalipun.
[video] v1 youtube | Videodl
BalasHapusv1 youtube - View v1 youtube v1 youtube clips in high quality and view your next youtube convert to mp3 v1 videos on Vimeo. Vimeo's collection of free v1 videos.