BIJAK MENGELOLA KEUANGAN, HINDARI DOSA KEUANGAN

Duit-duit kita, mau diapain suka-suka kita kan? Eh ternyata gak bisa begitu juga karena meskipun menjadi otoritas pemilik duit kalau salah memperlakukannya, duit bisa nyerang balik pemiliknya. Nah loh, bagaimana ceritanya?

Tanpa kita sadari seringkali kita memilih untuk bergantung pada nasib padahal nasib bisa berubah bila kita mau berusaha. Seperti saat berbicara tentang uang, kebanyakan orang merasa lebih tenang bila uang di genggaman lebih banyak dan faktanya ini lebih sering jadi boomerang karena lebih cepat lenyap juga. Yakin gak tergoda tulisan “SALE 70%”.

Makanya waktu ada meet up blogger di Surabaya bareng Sun Life beberapa waktu lalu, Alviko Ibnugroho sebagai pembicara menunjukkan setidaknya ada 8 kesalahan yang sering kita lakukan terhadap uang dan ini menjadi dosa-dosa keuangan yang bila tidak segera ditindaklanjuti (haisshh) akan membuat kita bagai terpenjara. Hahaha ….

Apa saja dosa-dosa keuangan itu, simak ya 
  • Terperangkap Mitos Masyarakat

Selama ini masyarakat beranggapan menjadi karyawan itu enak karena tiap bulan penghasilannya pasti, pasti jumlahnya dan pasti kapan datangnya. Jadi kalaupun habis gajian uang mau dihabiskan tetep akan ada pemasukan saat gajian tiba. Pertanyaannya adalah sampai kapan mau jadi karyawan? Yakin perusahaan akan mempekerjakan kita terus?
Fakta lainnya, inflasi naiknya lebih kenceng daripada laju kenaikan gaji karyawan hihihi …. Indikasinya harga barang dan kebutuhan lebih sering naik, sementara gaji kita akan naik bila kita naik jabatan atau sudah menjadi karyawan lama. Dari sini masih yakin jadi karyawan itu enak? Gak pengen nyoba untuk freelance atau usaha sendiri? Toh dengan sedikit kreatifitas kita bisa kok membuat lapangan kerja untuk diri sendiri. (untuk yang ini dibahas di postingan selanjutnya ya …)

  • Memilih Untuk Buta Financial

Rejeki, jodoh dan mati memang sudah digariskan tapi bukan berarti kita bisa diam saja. Begitu juga dengan masalah keuangan. Kecenderungan dari kita enggan berbicara tentang uang karena takut disangka sombong, merasa tidak perlu belajar bagaimana memperlakukan uang karena toh selama ini tidak pernah pegang uang dalam jumlah besar. Merasa hidupnya nggak neko-neko jadi gak perlu ribet dengan uang. Justru pemikiran-pemikiran seperti ini yang membuat kita menganggap uang fungsinya hanya untuk jual-beli atau sebagai alat tukar saja. Padahal kalau kita mau mengikuti seminar keuangan atau membaca buku-buku keuangan, bisa saja uang ini menjadi sarana untuk menambah aset, pengetahuan dan relasi. Dengan begitu kita bisa mengembangkan diri dan bisa menghasilkan uang lebih banyak.
  • Manusia Cenderung Berjuang Demi Bertahan Hidup Bukan Berjuang Demi Keinginan Hidup.

Kebutuhan dan keinginan adalah dua hal yang berbeda meskipun sekilas seperti sama. Kebutuhan hidup harus dipenuhi bila tidak akan mengganggu kehidupan sementara keinginan tidak harus terpenuhi karena merupakan kebutuhan tertier. Kalaupun tidak terpenuhi tidak mengganggu stabilitas kehidupan (halah J)
Tapi ada juga keinginan yang dilandasi oleh kebutuhan hidup seperti kebutuhan akan tempat tinggal. Ngontrak rumah bisa aja dikatakan cukup layak untuk tempat tinggal tapi mau sampai kapan jadi kontraktor? (orang yang tinggalnya di kontrakan) Akan lebih baik kredit rumah meskipun efeknya harus kerja lebih keras dan hidup lebih irit.
Sebagian dari kita rela hidup irit demi gadget terbaru tapi masih pikir-pikir kalau disuruh irit supaya bisa kredit rumah. Alasannya kalau kredit rumah iritnya harus bertahun-tahun, kredit rumah bisa sampai 15 tahun tapi untuk beli gadget baru cukup mengencangkang ikat pinggang 3-6 bulan saja. Padahal 15 tahun ke depan harga rumah sudah pasti naik sementara 6 bulan kemudian gadget di tangan belum tentu sebagus saat pertama beli.
  • Tidak Menetapkan Target Financial

Ini dosa besar. Punya uang tapi tidak ada target, uang akan menguap sia-sia. Alangkah baiknya bila kita memiliki target. Dengan begitu kita bisa merencanakan apa saja yang harus kita lakukan agar target itu tercapai.
Contoh: target pensiun usia 45 tahun, sekarang baru usia 28 tahun. Masih ada waktu 17 tahun untuk menyiapkan dana pensiun. Berapa rupiah yang ingin didapat saat pensiun nanti dan bagaimana untuk mencapai itu. Ada banyak produk keuangan yang memberikan paket-paket pensiun. Salah satunya bisa di peroleh dengan berasuransi untuk dana pensiun di Sun Life.
Jadi jangan sampai tidak mempunyai target bila tak ingin terlambat. Usia terus bertambah guys ….. J
  • Tidak Memprioritaskan Kemakmuran Financial
Bersenang-senang untuk refreshing boleh karena ini wujud penghargaan pada hasil kerja keras kita selama ini, tapi jangan terlalu sering. Apapun profesi kita, karyawan atau entrepreneur kita tetap harus merencanakan bahwa penghasilan yang kita peroleh harus berkembang bukan untuk dihabiskan. Karena kalau kita tidak bisa mengembangkan penghasilan kita, selamanya kita harus bekerja dan bekerja tanpa bisa mencapai kemakmuran financial. Mulai sekarang kita buat financial planning agar uang kita tidak keluar dari dompet sia-sia.

  • Tidak Menggunakan Uang Dengan Bijaksana

Hahaha dosa yang ini kayaknya banyak yang melakukannya, sudah bijakkah penggunaan uang kita selama ini? Mudah tergoda harga murah, lapar mata bila ada diskon, belanja berdasarkan keinginan. Semuanya bisa membuat kita kalap belanja, ada baiknya sebelum pergi ke mall buat catatan belanja. Ini penting untuk mengontrol diri karena dari catatan belanja itulah kita tahu barang mana yang kita butuhkan dan harus dibeli atau cukup dilihat aja J

  • Tidak Membuat Anggaran

Seberapapun besarnya penghasilan kita akan sia-sia bila kita tidak memiliki anggaran pengeluaran kenapa karena dalam anggaran inilah sebenarnya kita sudah menentukan 5 tahun ke depan kita mau punya apa, atau bila kita tiba-tiba tidak berpenghasilan celengan mana yang bisa ditarik. Jadi harus ada anggaran keuangan karenanya dibuatlah pos-pos pengeluaran dan tentukan prosentasenya. Asuransi bisa saja saat ini dicatat sebagai pos pengeluaran tapi 5 atau 10 tahun kemudian asuransi bisa kita gunakan untuk membeli aset atau untuk tambahan modal usaha. Ingat, tidak semua pos pengeluaran akan mengurangi kekayaan kita. Produk-produk Sun Life bisa dijadikan acuan untuk memilih asuransi demi kehidupan yang #LebihBaik.
  • Tidak Melakukan Investasi

Dosa terakhir ini sering ditunda dengan alasan belum perlu untuk saat ini atau nanti saja nunggu duit ngumpul. Investasi lebih cepat lebih baik. Menundanya hanya akan memperkecil hasil yang diperoleh.
Contoh sederhana dengan usia 28 tahun saat ini untuk memiliki dana pensiun sebesar 500 juta di usia 45 tahun kita cukup menyisihkan uang 500 ribu per bulan selama 10 tahun. Tapi bila kita menundanya hingga usia 30 tahun maka premi yang kita bayarkan setiap bulannya lebih besar dari 500 ribu bisa dua kali lipat. Padahal dengan memulai investasi dari sekarang kita bisa mencapai target lebih awal, itu artinya aka nada masa tenang dimana kita sudah tidak terlalu ngoyo untuk memenuhi yang lain karena target utama sudah tercapai.


Hahaha … dosa keuangannya memang cuma 8 butir tapi dampaknya bisa seumur hidup. Cek yuk bagaimana kebiasaan keuangan kita selama ini? Kalau masih ada dosa, belum terlambat untuk insaf. 

Komentar

Postingan Populer